Kamis, 04 Oktober 2007
prinsiP hiDup
idul fitri
Idul Fitri (atau lebih dikenal dengan istilah Lebaran) adalah hari raya umat Islam, yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi.
Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berbeda.
Pada tanggal 1 Syawal, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan menyelenggarakan Shalat Ied bersama-sama di masjid-masjid yang ada, bahkan sering tidak tertampung sehingga juga dilakukan di tanah lapang dan jalan raya (terutama di kota besar), seperti halnya ketika Idul Adha.
Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu alasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus berpisah. Mulai dua minggu sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama adalah Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui.
benarkah nuzulul qur'an itu tanggal 17 ramadhan?
Banyak di antara kaum muslimin tanah air yang mengetahui secara taqlidy bahwa turunnya wahyu Al-Qur’an itu tanggal 17 Ramadlan. Bahkan sebagian di antara mereka menjadikan moment tersebut sebagai satu perayaan tersendiri di bulan Ramadlan. Tapi apakah hal itu dapat dibenarkan ? Kebanyakan dari mereka jikalau ditanya : “Apa landasan Anda mengatakan demikian ?”. Niscaya kita akan mendapatkan jawaban : “Karena ulama mengatakan demikian”. Mereka meyakini dan mengamalkan Nuzulul-Qur’an tanggal 17 Ramadlan itu hanyalah ikut-ikutan semata.
Pada kesempatan ini, sedikit akan saya tuliskan beberapa hujjah yang menyanggah anggapan-anggapan tersebut.
Allah telah berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الّذِيَ أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لّلنّاسِ وَبَيّنَاتٍ مّنَ الْهُدَىَ وَالْفُرْقَانِ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. (QS. Al-Baqarah : 185).
Pada ayat di atas telah ditegaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadlan. Pada ayat tersebut belum dijelaskan secara spesifik mengenai kapan turunnya. Namun di ayat lain Allah ta’ala telah mengisyaratkan hal itu dengan firman-Nya :
حمَ * وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ * إِنّآ أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مّبَارَكَةٍ إِنّا كُنّا مُنذِرِينَ
“Haa miim. Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan” (QS. Ad-Dukhaan : 1-3).
Pada QS. Ad-Dukhaan 1-3 di atas Allah telah menegaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan di sebuah malam yang penuh barakah di bulan Ramadlan. Malam apakah itu ? Hal ini dijawab pada firman Allah berikut :
إِنّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَآ أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مّنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزّلُ الْمَلاَئِكَةُ وَالرّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبّهِم مّن كُلّ أَمْرٍ * سَلاَمٌ هِيَ حَتّىَ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr : 1-5).
Di sinilah jawabannya, yaitu bahwa Al-Qur’an diturunkan pada waktu Lailatul-Qadr. Kita telah maklum bahwa Lailatul Qadar tidaklah jatuh pada tanggal 17 Ramadlan, melainkan pada 10 hari terakhir di bulan Ramadlan menurut pendapat/riwayat yang kuat. Bahkan dalam satu hadits disebutkan secara jelas mengenai hal ini :
أنزلت صحف إبراهيم أول ليلة من رمضان , و أنزلت التوراة لست مضين من رمضان , و أنزل الإنجيل لثلاث عشرة ليلة خلت من رمضان , و أنزل الزبور لثمان عشرة خلت من رمضان , وأنزل القرآن لأربع و عشرين خلت من رمضان
“Shuhuf (lembaran-lembaran) Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadlan. Taurat diturunkan pada tanggal 6 Ramadlan, Injil diturunkan pada tanggal 13 Ramadlan, Zabur diturunkan pada tanggal 18 Ramadlan, dan Al-Qur’an diturunkan pada tanggal 24 Ramadlan” (HR. Ahmad, An-Na’ali, Abdul-Ghani Al-Maqdisi dalam Fadlaailul Ramadlan, dan Ibnu ‘Asakir; lihat Silsilah Ash-Shahihah nomor 1575).
Para ulama pun telah berselisih pendapat mengenai turunnya Al-Qur’an dalam ayat tersebut. Satu pendapat mengatakan bahwa yang dimaksud adalah turunnya Al-Qur’an sekaligus dari Lauh Mahfudh ke langit pertama dunia (Baitul-‘Izzah). Sedangkan pendapat yang lain mengatakan bahwa yang dimaksud adalah permulaan turunnya Al-Qur’an (sebagaimana riwayat masyhur tentang turunnya QS. Al-‘Alaq 1-5).
Inilah jawaban ringkas tentang kapan Al-Qur’an diturunkan oleh Allah (Nuzulul-Qur’an). Semoga bermanfaat.
Wallaahu a’lam.
pengertian & klasifikasi bulan ramadhan
Ramadhan, Ramadan atau Romadhon (bahasa Arab:رمضان) adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, shalat tarawih, peringatan turunnya Al Qur'an, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Al Qur'an dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri. Kekhususan bulan Ramadhan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Al Qur'an pada surat Al Baqarah ayat 185 yang artinya:
- "bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu..."